Entah kapan tepatnya, Saya benar-benar lupa, tapi Saya
baru masuk dunia Affiliate Marketing sekitar bulan Februari 2015.
Berawal dari punishment yang harus Saya jalani karena
nggak bisa twitteran selama 3 bulan, akhirnya Saya mulai fesbukan dan mengenal
istilah Affiliate Marketing dari beberapa suhu dan mastah di dunia facebook ^_^
hehe
Artinya, Saya terbilang orang baru di dunia Affiliate
Marketing ini. Mungkin sebagian dari Anda ada yang sudah bergelut dalam dunia
Affiliate Marketing sejak lama, atau mungkin justru seperti Saya, baru mau
terjun disini, atau malah sebaliknya: nggak pernah sama sekali....
Apapun kondisi dan pemahaman Anda sekarang tentang
Affiliate Marketing, itu tidak penting. Yang terpenting, Anda terus belajar
dari hari ke hari agar penghasilannya terus bertambah, penjualannya semakin
meningkat, dan komisinya semakin: WAH!
Semakin Anda baca tulisan ini, menunjukkan bahwa Anda
sangat penasaran dengan rahasia affiliate marketing Saya... ^_^
Sebelum kita mulai, mari Saya jelaskan sekilas tentang
apa itu #AffiliateMarketing?
Affiliate Marketing adalah suatu sistem pemasaran
dengan menggunakan internet, dimana si pembuat produk memberikan komisi kepada
affiliate (makelar) jika berhasil mengajak orang untuk beli produknya.
Artinya, mereka pelaku affiliate marketing disebut
dengan Affiliate Marketer.
Kenapa Saya mencoba menggeluti dunia Affiliate
Marketing?
Selain karena hobi Saya "ngulik", tentu
passion Saya adalah jualan. No Selling, Dying!
Sehingga ketika menemukan sebuah peluang baru yang
sekiranya akan memberikan penghasilan, kenapa harus Saya biarkan? Tentu pasti
Saya ambil dan gunakan sebaik mungkin.
Ini persis jika seandainya saat ini Anda bingung mau
bisnis apa... Saran Saya, fokus jualan dulu aja. Kalau jualan offline, namanya
reseller. Kalau jualan online, namanya affiliate.
Dan setelah Saya pikir-pikir, ada banyak keuntungan
jika Anda memutuskan menjadi seorang affiliate marketer, diantaranya:
1.
Tidak
perlu buat produk sendiri
2.
Tidak
perlu stok barang
3.
Tidak
perlu packing-packing kirim orderan
4.
Tidak
perlu customer support, karena vendor sudah siapkan
5.
Tidak
perlu karyawan
6.
Tidak
perlu modal
7.
Bisa
dikerjakan sambilan / sampingan
8.
Bisa
dikerjakan dimana saja
9.
Bisa
hasilkan earning (penghasilan) tak terbatas
...dan masih banyak lagi.
Mungkin saat Saya menulis catatan ini, ada sebagian
yang tercerahkan, ada sebagian orang yang kebingungan, ada sebagian orang yang
menertawakan, dan sebagainya... terserah, tujuan Saya menulis study case ini
hanya satu: Anda bisa belajar. Titik!
Karena semakin banyak belajar, semakin banyak
menghasilkan.
LEARN.... BEFORE YOU EARN.
Baiklah, tanpa perlu panjang lebar lagi, yuk kita
"bongkar" rahasianya...
Alhamdulillah... ^_^ Izin Allah SWT
APA SEBENARNYA RAHASIANYA?
Banyak orang penasaran, apa sih sebenarnya rahasia
Saya kok bisa jadi juara 1 affiliate selama 3x berturut-turut, padahal
masih nubie? Anda mungkin salah satunya... karena dengan bertahannya Anda tetap
masih membaca kalimat ini pun, menunjukkan bahwa Anda pun penasaran. hehehe ^_^
Just info, dengan izin Allah, alhamdulillah Saya
berhasil memenangkan kontes juara 1 affiliate untuk penjualan produk digitalnya
Mas Handoko Tantra, yaitu Landing Page Domination, dan produk digitalnya Mas Yudhis Adi Nugroho, yaitu
The Graph (versi 2.0 dan 3.0).
Alhasil, dari hasil penjualan produk digital tersebut,
total komisi yang dapatkan lebih dari 155 juta, hanya dalam hitungan hari
saja (tidak lebih dari 2 minggu), bahkan tanpa iklan 1 rupiah pun (Artinya,
semua komisi jadi net profit dan penghasilan semua). Sekali lagi: ALHAMDULILLAH....
^_^
Lantas, apa sebenarnya rahasianya?
Inilah rahasia Saya yang sebenarnya...
Pertama, Pelajari Product Knowledge
secara Mendalam.
Saya berusaha untuk hanya menjual -sekali lagi: HANYA
MENJUAL- produk yang benar-benar Saya yakini itu punya value dan benefit
lebih dibandingkan produk lainnya yang biasa-biasa saja.
Saya tidak akan asal jual produk, dan Saya tidak
terbiasa melakukannya. Karena ini soal "energi" jualan yang akan
menentukan hasil penjualan. Tak hanya itu, ini pun terkait dengan reputasi.
Kalau produknya jelek, reputasi penjual pun bisa ikut-ikutan ancur. Karenanya,
pastikan jual produk yang benar-benar bagus. Dan setelah yakini itu bagus,
pelajari product knowledgenya secara mendalam. Apa uniknya produk ini? Apa
manfaat spesifik dari produk ini? Apa bedanya produk ini dengan produk lainnya
yang sejenis? Siapa yang butuh produk ini? dan seterusnya.
Intinya, kita harus pahami "apa sebenarnya produk
yang ingin kita jual". Sampah, atau Berlian? Murahan, atau Bernilai?
Jelek, atau Bagus? dan sejenisnya.
Kedua, Petakan Kekuatan dan Kelemahan
Diri Sendiri.
Jika Anda perhatikan, Saya hanya akan ikut jualan
produk affiliate yang ada "KONTES" nya. Kenapa? Karena bagi Saya itu
cukup menarik dan menantang. Saya suka dengan persaingan, dan Saya ingin sekali
melakukannya.
Nah, saat ikutan kontes, tentu kita akan bersaing
dengan para affiliate lain. Artinya, kesuksesan kita ditentukan tidak hanya
oleh kita sendiri, tapi juga affliate lain, pesaing kita...
Itulah kenapa kita harus petakan kekuatan dan
kelemahan diri kita sendiri, supaya tahu "apa senjata utama kita dalam
memenangkan persaingan".
Sebelum mengikuti kontes, Saya harus akui terlebih
dahulu... bahwa Saya cukup "gaptek" tentang hal-hal teknis di dunia
Internet Marketing. Dan untuk mengantisipasi agar orang tidak komplain di
tengah jalan tentang hal itu, karena khawatir Saya tidak bisa jawab pertanyaan
mereka yang menanyakan hal-hal teknis, maka Saya mem-preframe diri dari awal
bahwa Saya: GAPTEK. Walaupun sebenarnya Saya nggak gaptek-gaptek amat, tapi ini
adalah cara Saya agar Saya nggak terlalu banyak ditanyai soal cara menggunaakan
produk yang baru saja mereka beli. Itu capek banget jawabinnya, hehe ^_^ trik
banget, ya... Hihihi... Ini Saya jadikan sebagai kelemahan Saya. Antisipasinya,
Saya langsung memastikan kepada vendor produk (product creator) bahwa ada
tutorial cara penggunaannya, entah itu dalam bentuk video atau tulisan.
Sehingga kelemahan Saya ini bisa tertutupi. yes!
Lalu, apa kekuatan Saya?
Kekuatan Saya ada pada "Authority" yang
melekat pada diri Saya. Saya pribadi sebenarnya tidak menyadarinya, sampai pada
akhirnya banyak orang (terutama para Mastah) yang mengatakan, "Enak kalau
kang Dewa, punya Auhtority". yasudah, terimakasih... karena sudah
mengingatkan Saya ^_^ hehe... dan Saya jadikan itu sebagai POWER Saya saat
jualan.
Maka jangan heran, kata-kata dalam Copywriting Saya
banyak "bernuansa" authority. Dan orang/pesaing/affiliate lain sulit
untuk menyonteknya... Walaupun secara pribadi Saya paling "enek"
pengen nonjok ke mereka yang bilang dan memaklumi bahwa Saya menggunakan
Authority. Saya pengen bilang ke dia, "YOUR HEAD!!!" (bacanya pake
bahasa jawa ya ^_^). Emangnya bangun authority itu gampang... Itu juga bagian
dari strategi kali. Butuh proses...
Ketiga, Analisa Kekuatan dan Kelemahan
Kompetitor (Affiliate Lain).
Satu hal yang mungkin tidak diketahui oleh banyak
orang., sebelum Saya bertanding dalam kontes affiliate, Saya hampir selalu
mencatat nama-nama pemain affiliate lainnya yang juga turut ikut mempromosikan
produk tersebut. Minimal akan Saya catat 10 pesaing terberat Saya. Saya
pelajari cara promosinya dengan cara "kepoin" akun facebooknya dan
subscribe emailnya. Apa yang kurang dari mereka, Saya catat. Dan Saya jadikan
itu sebagai celah dan senjata saat berpromosi nanti.
Bahkan, seringkali Saya berpromosi disaat orang lain
tidak promosi. Dan tidak berpromosi disaat orang lain promosi. Semua dilakukan
setelah Saya mengetahui kekuatan dan kelemahan affiliate lain.
Ini yang mungkin tidak dilakukan oleh affiliate lain
pada umumnya, karena biasanya mereka hanya berpikir tentang diri sendiri. Tak
jarang, yang menurutnya salesnya udah gede, padahal baru secuil, karena
ternyata yang lain ada yang lebih gede dari dia. Nah, lho...
Keempat, Pasang Target yang Tinggi.
Alhasil, setiap kali melakukan sesuatu, pastikan
punya target. Termasuk saat mengikuti kontes affiliate seperti ini.
Targetnya apa? Cuma jualan doang? Nyari pengalaman? Atau justru untuk Menang?
Semuanya mesti ditentukan sejak awal... Salesnya berapa? 10 sales? 100 sales?
atau 1000 sales? Berapa tepatnya? Semuanya itu dibuat dari awal, bukan hanya
sekedar jualan apa adanya saja, kecuali memang itu targetnya....
Kuncinya: ngotot terhadap target,
fleksibel terhadap strategi.
Pokoknya, embo piye carane target kudu tercapai...
Makanya, disaat orang lain bilang, "Wah,
bonusnya kang Dewa Gendeng!", "Gila, copywrirtingnya edan!', dan
lain-lain... nah itu hanya bagian dari strategi saja. Ingat, APAPUN CARANYA,
selama itu halal dilakukan dan tidak melanggar aturan, maka lakukanlah....
Target Saya saat menjual LDP adalah 50 sales saja,
nggak gede-gede. Maklum, masih nubie. Dan alhamdulillah, tercapai.... ^_^
bahkan: MELAMPAUI TARGET, karena Saya mampu mencapai 62 sales.
Target Saya saat menjual TG2 adalah 275 sales, pengen
dapat iPhone. Hehe ^_^ maklum, Saya waktu itu belum pake iPhone. Dan
alhamdulillah, target tercapai.... bahkan: TERLAMPAUI. Karena Saya mampu
mencapai 286 sales. Dan akhirnya dapat iPhone. Horeeeeee!! ^_^
Target Sata saat menjual TG3 sebenarnya 375 sales.
Saya sudah menghitung berapa komisi Saya setelah capai angka sales tersebut.
Hanya saja, sambil berjalan, Mas Yudhis Adi
Nugroho (vendor produk) berhasil mengkompori Saya untuk terus genjot
sampai titik darah penghabisan. Lebaynya begitu. Sehingga yang awalnya target
cuma 375 sales, Saya naikkan jadi 500 sales. Karena mas Yudhis menjanjikan
Hadiah: UMROH VIP jika bisa mencapai angka sales segitu ^_^ dan Alhamdulillah..
Akhirnya Saya mampu mencapainya, karena sales Saya tembus 520 sales. yes!
MELAMPAUI TARGET (lagi)....
Kelima, Miliki Alasan yang Kuat.
Saat jadi affiliate dan ikut kontes, Saya selalu
memiliki alasan yang kuat kenapa Saya melakukannya...
Seperti yang tadi Saya bilang, selain benefit yang
diberikan dari produknya, tentu Saya pun harus memikirkan "apa keuntungan
Saya jika Saya mencapat target penjualan yang sudah Saya tetapkan di
atas....".
Kalau Saya pribadi, jujur hanya untuk seru-seruan ajah.
Duit besar Saya bukan dari affiliate, walaupun ternyata kalau diseriusi duitnya
gede juga. Hehehe ^_^ Alhamdulillah...
Itulah alasan kenapa Saya tidak pernah membranding
diri dengan "Affiliate Marketer" atau "Internet Marketer".
Walaupun Saya bisa saja mencantumkannya, tapi Saya memilih untuk tidak
melakukannya. Kenapa? Karena ini bukan profesi utama Saya, cuma untuk seru-seruan
ajah...
Namun, kalau Saya hanya memiliki alasan tersebut, maka
energi Saya tidak cukup kuat. Maka Saya harus membuat alasan yang lebih bisa
menggerakan Saya agar bisa capai target. Dan itu adalah soal "HARGA
DIRI". Maksudnya?
Okelah, duit 155 juta, dapet... iPhohe, dapet.. Umroh
VIP, dapet... tapi bukan soal itu. Tapi soal bagaimana Saya bisa membuktikan
bahwa ilmu-ilmu penjualan yang Saya share selama ini bukan cuma omong doang,
tapi bisa dibuktikan. Dan Saya sudah membuktikannya....
Karena banyak banget orang di luar sana yang ngomongin
dan bagiin ilmu2 jualan, tapi dianya sendiri nggak jago-jago amat jualannya.
Kan, malu..... OMDO.
Keenam, Persiapkan Penawaran yang Sulit
Ditolak
Disini kita akan bahas soal,
"Kenapa Saya harus beli dari Anda, bukan
affiliate lain?"
Maka kita harus membuat strategi dan menyusun
penawaran yang sulit ditolak.
Banyak orang hanya mengandalkan BONUS, sehingga
akhirnya yang terjadi adalah perang bonus. Dan bonus yang diberikan pun
mirip-mirip. Kalau nggak: bonus ebook, bonus tools, atau bonus APAPUN itu yang
nilainya tinggi tapi HPP-nya rendah, bahkan nggak ada.
Maka Saya harus berpikir berbeda dari mereka...
Di LDP, Saya berikan vocher diskon pembelian buku-buku Saya.
Ini tentu menguntungkan Saya. karena akan terjadi pembelian produk berikutnya
^_^ hehe...
Di TG2, Saya berikan bonus masuk ke Grup WA khusus dan
Saya promote akun facebooknya. Dan mereka antusias menginginkannya...
DI TG3, Saya berikan mentoring khusus via Facebook dan
membagikan tools-tools coaching yang selama ini belum pernah Saya bagikan. Dan
Anda pun tertarik mendapatkannya....
Karya-karya Dewa Eka Prayoga :silahkan klik
Ketujuh, Kontrol Konversi Harian.
Setiap hari, Saya selalu mencatat berapa jumlah
konversi/sales Saya. Dan Saya selalu mengukur hal tersebut. Copywriting mana
yang bagus, gulung... Copywriting mana yang jelek, ganti.... dan seterusnya.
Intinya, Saya harus memastikan angka closing harian
Saya mendekatkan Saya pada target yang sudah ditetapkan di awal. Kalau di
tengah jalan angka closingnya terlalu rendah, Saya harus buru-buru mengubah
strategi agar targetnya bisa tercapai.
Itulah 7 Rahasia Sukses Affiliate Marketing untuk
Nubie dan Rahasia Kenapa Saya Juara 1 Affiliate 3x Berturut-turut Tanpa Iklan 1
Rupiah Pun...
Dan sebenarnya Saya belum ceritakan kepada Anda bahwa masih
ada 7 rahasia lagi yang bakalan buat Anda semakin “tercengang” untuk
mendongkrak sales affiliate Anda.
Janji Saya, nanti kalau share note ini sudah capai
angka "500", Saya akan share 7 rahasia sisanya tersebut kepada
Anda di note berikutnya. Dan ini sangat: KEREN!
Semoga bermanfaat.
Dan Anda boleh, Share
Dicopas dari Facebook Dewa Eka Prayoga
0 komentar:
Post a Comment